Puisi Alam

Gunung dan Rumah YANG tERBAKAR


Di alam semesta
Hanya gunung yang tinggi
Ada gunung jahat, gunung api

Di gunung, banyak barisan cemara
Juga lahar yang membakar
Ada air, penduduk desa yang banyak memperolehnya
Tapi, lahar bisa membakar apa saja

Rumah-rumah yang terbakar oleh lahar
Aku kasihan
Banyak bencana menimpa kita











Gerhana


gerhana kali ini
datang menutup segenap rimba
yang gugur daun
selepas kemarau lalu

di musim basah nanti
dahan akan kembali
ditumbuhi pucuk-pucuk baru
menjelma rupa

dahan hatiku kering
tak lagi ditumbuhi pucuk baru
setelah kemarau
menjarah
pertalianku dengan akar
sebab dahan hatiku ikut gugur
bersama daun tuaku









Kaki Pelangi


Dia yang hadir selepas hujan
Hapuskan air mata
Membentang jauh tak terhingga
Lihat masa depan nun jauh di sana
Aku telah menyusuri
Ke tujuh jalan pelangi
Namun masih juga mencari
Hingga akhirnya kusadari
Telah kutemui
Bukan emas maupun harta
Sisihkan kabut yang menghalangi
Karena tiada hujan yang abadi
Suatu saat kau akan mengerti
Menjadi satu di ujung pelangi







Menatap Petang


Matahari kian renta
mencurahkan aura jingga
ribuan burung berarakan
menuju hutan samaran

aku duduk di beranda
dengan mata tertumbuk
bermain empat mata
sinar jingga kunci raga

mata kian kisut
hari kian lesu
musim kan berganti
waktu kan berpindah
bait suci telah mengaung
petangkan usai